Langsung ke konten utama

DARI MANA MEMULAI BISNIS ONLINE (BAG 1)

Tak heran bila banyak orang yang tertarik. Sebab memang seperti saya sering sebut, bisnis masa depan ada di dunia online. Maka kalau tak bersiap dari sekarang, anda pasti kalah start dengan yang lain.

Dan yang pasti, paling tidak ada dua keuntungan besar yang bisa dirasakan bagi yang berbisnis online. Pertama, hasilnya yang luar biasa besar dengan resiko yang bisa dibilang sangat minim. Bisnis online mampu mengalirkan uang dalam jumlah besar serta dalam waktu singkat. Sudah tak terhitung pebisnis yang berhasil. Baik yang berani mengatakan secara terus terang di internet, maupun yang lebih memilih berdiam diri saja.

Keuntungan kedua adalah kebebasan pola kerjanya. Tak terikat pada jangka waktu yang kaku atau pada tempat tertentu. Bisnis online telah mengubah cara kerja kita. Bisnis ini melampaui pekerjaan yang pernah diidamkan banyak orang di masa lalu.
Kalau dulu mungkin banyak yang memilih untuk bekerja kantoran, dengan mendapat gaji tetap setiap bulan. Tapi kini tidak lagi. Pekerjaan seperti itu cenderung membosankan. Kalau mau digambarkan kira-kira pola kerjanya setiap harinya seperti ini: Berangkat kerja > Bekerja di kantor > pulang kerja. Begitu setiap harinya ritme yang dilakoni. Dengan pekerjaan yang menguras banyak energi dan juga menyita banyak waktu pastinya.

Sementara, kalau kita mau berpikir jujur, hasil yang kita dapat sebetulnya tak seberapa. Taruhlah misal setiap hari kita kerja selama delapan jam dengan lima hari kerja dalam seminggu. Berarti selama seminggu kita bekerja selama 40 jam. Kalau sebulan berarti kita bekerja selama 160 jam. Dan coba berapa yang anda dapat? Andaikan saja total pendapatan anda sebesar Rp 5 juta. Maka, sebetulnya, waktu perjam anda hanya dihargai Rp 31.250. Atau kalau dihitung per menit, anda hanya dibayar Rp 520,83. Semurah itukah penghargaan untuk diri anda?

Okelah, bagi sebagian orang, pendapatan itu mungkin sudah jauh mencukupi. Tapi dengan kebutuhan yang makin meningkat serta keadaan hidup yang makin mahal, anda tak mungkin mengandalkan kebutuhan anda dan keluarga hanya dari gaji.

Mungkin ujung-ujungnya kalau anda tak puas dengan gaji saat ini, anda bisa saja menuntut kenaikan gaji kepada perusahaan. Tapi itu pun tak bisa seketika dipenuhi. Perlu waktu dan pasti perusahaan akan berpikir berulang-ulang kali sebelum menyetujuinya. Dan saat dikabulkan kenaikan gaji kita pun, mungkin harga kebutuhan kita sudah meningkat berkali-kali lipat dari sebelumnya. Sehingga praktis kenaikan gaji itu menjadi tak ada artinya.

Oleh: Joko Susilo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepucuk Surat dari Ibunda Tercinta yang Mengubah Dunia

Nisa adalah seoarang Profesional. Semangat bekerjanya menurun, karena baru saja pengajuan bisnisnya ditolak. Lalu Nisa pun sms ke Ibunya, ” Umi, Nisa lagi down, Semangat Nisa drop. Nisa gak kuat lagi mengejar impian ini. Maaf ya Umi …”. Ibu Nisa langsung membalasnya, namun melalui Surat. Berikut cuplikannya; Ananda Nisa, Anak Umi lagi apa ya..? Hari ini Umi masak kesukaanmu. Umi jadi ingat kamu. Rasanya belum lama kamu masih bayi mungil, tidak terasa kini sudah dewasa. Nisa… pikiran Umi jadi menerawang ke masa lalu, membayangkan kembali masa kecilmu. Waktu itu kamu berumur 1 tahun, kamu begitu semangat dan antusias saat belajar jalan. Kadang kamu jatuh dan menangis, tapi setelah itu kamu bangkit dan coba lagi. Jatuh bangkit lagi, jatuh bangkit lagi dan lagi, begitu setiap hari. Kamu menarik-narik tangan Umi untuk membimbingmu. Dan tidak lama kamu sudah panda berjalan, berdiri,.. dan melompat. Semangatmu luar biasa, nak. Pantang Menyerah. Umi berharap sampai besar kamu tetap semangat da

KAMPUNG WISATA LINGKUNGAN "SUKUNAN" YOGYAKARTA

Desa Sukunan resmi menjadi Kampung Wisata Lingkungan pada tanggal 19 Januari 2009. Desa Sukunan terletak di Kelurahan Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sleman atau sekitar 5 Km dari arah Barat Tugu Yogyakarta dan dapat ditempuh selama ± 15 menit. Sebagai Kampung Wisata Lingkungan, Desa Sukunan menawarkan beragam kegiatan berbasis lingkungan kepada pengunjungnya. Kegiatan yang biasa disebut “ecotourism” atau wisata lingkungan ini sebenarnya mulai dilakukan sejak tahun 2003, yaitu saat desa ini mulai merintis untuk menjadi desa berbasis lingkungan. Desa Sukunan dikenal sebagai desa berbasis lingkungan diantaranya karena sistem pengolahan sampah secara mandiri telah berjalan dengan baik. Sistem pengolahan sampah ini dimulai dari tingkat rumah tangga hingga kelompok dan menghasilkan berbagai macam kerajinan dan produk dari barang bekas atau sampah khas Sukunan. Warga Sukunan sudah membiasakan diri untuk mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi tinggi, dan bukan membuangnya begitu saja

PELATIHAN PENGEMBANGAN KERAJINAN ANYAMAN ECENG GONDOK & PURUN

Eceng gondok atau enceng gondok (Latin:Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, di Manado dikenal dengan nama Tumpe. Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil. Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya. Dampak Negatif Akibat-akibat negatif yang ditimbulkan eceng gondok antara lain: • Meningkatnya evapotranspirasi (pengupan dan hilangnya air melalui daun-daun